MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Apresiasi Naskah Cerita Kebun Binatang karya Edward Albee

Apresiasi Naskah Cerita Kebun Binatang karya Edward Albee

Cerita Kebun Binatang

Judul : dilihat judul yang dipakai penulis disini dapat diartikan bahwa secara global naskah ini menceritakan sebuah realita social pada sebuah lingkup lingkungan yang ditempati beraneka satwa dengan hubungan social sesama satwa sekaligus juga mengurai kisah hubungan social manusia sebagai pengunjung baik sesame manusia dilingkup tersebut maupun hubungan mereka dengan satwa atau satwa dengan manusia,bagaimana mereka bisa melakukan interaksi melewati batas penyekat dan penggolongan melalui divisi kelas/ordo yang diberikan atas dasar keamanan atau apapun itu,baik hubungan sesama (manusia/satwa ) ataupun lintas makhluk (manusia-satwa/satwa-manusia ). Namun ini masih terlalu dini dalam menilai isi dari naskah dikarenakan mungkin ada maksud tersembunyi yang hendak disampaikan penulis melalui judul naskahnya karena bagaimanapun juga sebuah naskah sekalipun bagian judulnya itu adalah sebuah karya sastra yang mana seringkali para penulis sastra/sastrawan menyimpan makna pada setiap kata yang dia pakai dalam karyannya walaupun judul itu menyiratkan isi dari naskah tapi kandungan itu akan sulit diungkap ketika kita tidak membahas alur cerita naskah tersebut dan dalam menganalisa karya sastra(judul) tidak cukup untuk mengkaji dari segi struktur fisik yang meliputi pemilihan sugesti kata (diksi) saja melainkan juga unsur struktur batin yang mana hal itu dapat diurai melalui menelusuri isi cerita secara keseluruhan.

Analisa naskah Cerita Kebun Binatang :

Secara ringkas dapat diceritakan bahwa dalam naskah ini diawali dari seorang yang sedang menghabiskan waktunya yang sepi disebuah taman dengan aktifitas membaca sebuah buku,kemudian aktifitas itu terusik oleh kehadiran Jerry yang langsung menyatakan dirinya pada petter bahwa dia(jerry) dari kebun binatang. Tentu saja kehadiran seseorang yang tak diundang ini sedikit mengusik kedamaian/kesepian Petter namun ia tidak bisa mengelak atau lari dari itu semua karena Jerry telah berhasil memaksa dia untuk mendengarkan segala kisah diceritakannya. Lewat perbincangan yang sedikit dipaksakan itulah akhirnya Jerry dapat mengetahui bahwa Petter adalah sesosok manusia yang berpenghasilan lumayan,bertempat tinggal dijalan lexinton gang III jln no 74,memiliki seorang isteri,dua orang anak perempuan, dua ekor kucing dan dua ekor burung parkit yang dikurung dalam sangkar dan ditempatkan dikamar anak-anaknya. Selain itu Jerry pun dapat memahami walau tanpa pengakuan verbal secara langsung bahwa Petter sangat mendabakan seorang anak laki-laki yang mungkin tidak pernah bisa dia memperolehnya. Walau melakukan sebuah percakapan diawali dengan keadaan terpaksa akhirnya Petter pun sedikit tertarik terhadap jati diri Jerry. Dari pertanyaan dan pernyataan Petterlah akhirnya Petter sedikit mengetahui bahwa Jerry adalah laki-laki yang sedang bermasalah,tinggal disebuah apartemen dengan kamar yang kecil dan dengan lingkup manusia yang sulit dia pahami dengan baik kecuali hanya beberapa saja. Hal itu belum juga dapat membuat Petter nyaman dengan pembicaraan tersebut, namun berulang kali hal itu disadari oleh Jerry selalu saja Jerry mampu membuat Petter untuk tetap berbicara dengannya. Sehingga Petter pun sekali lagi dibuat untuk setia mendengarkan Jerry saat ia bercerita tentang dirinya dan anjing diapartemennya, sampai alasan dia mengapa kekebun binatang. Petter semakin gerah, dia selalu mencoba beranjak biarpun begitu dia sulit mencari alasan pasti untuk pergi, sampai suatu hal terjadi. Petter dipaksa mengakhiri dialog dengan kekerasan yang juga dipicu oleh Jerry.

Menurut saya-secara subyektif- :

Naskah ini adalah sebuah naskah yang simple tapi dipenuhi dialog yang absurd. Sehingga sulit diketahui dalam naskah ini sang penulis hendak berbicara apa(apa pesan yang mau disampaikan). Didalamnya penuh dengan intervensi dari tokoh Jerry kepada tokoh Petter, yang mana Jerry menceritakan tentang kelas dan sekat yang ada didunia yang dinaskah ini diwujudkan dengan keinginan Jerry dalam pergi kekebun binatang juga tentang kebebasan yang juga disampaikan Jerry lewat sebuah intervensi itu tercermin dalam dialog kamu tidak harus mendengarkannya. Tak ada seorang pun yang mengharuskanmu, ingat itu. Simpan itu dalam otakmu”. Jika ditelusuri lebih lanjut pesan-pesan keabsurd-an dalam naskah ini juga tercermin dalam dialog Jerry “tuan akan membacanya besok di Koran jika tuan tidak menyaksikannya di TV malam ini. Apakan tuan punya TV” lewat dialog itu seolah-olah tokoh Jerry mengetahui apa yang akan terjadi malam nanti atau esok hari, hal ini juga sepertinya tokoh Jerry sudah merencanakan sesuatu yang tersembunyi dan dia telah menemukan seseorang (Petter) sebagai bagian dari rencana itu, yaitu tentang kematian dirinya setelah dari kebun binatang sehingga bakal tertulis sebagai headline berita tentang “pembunuhan misterius”dan itu semua bisa tercermin dari dialog Jerry yang meminta Petter untuk segera pergi dan juga pisau yang dibawa jerry kemudian direbut Petter juga ulah Jerry menubrukkan dirinya kearah pisau yang dipegang Petter. Bisa juga diartikan Jerry telah melakukan sesuatu dikebun binatang yang mana itu sebuah hal yang diluar kebiasaan pengunjung lain pada umunya sehingga media harus memberitakan hal tersebut.

Bila naskah ini dikaitkan dengan persoalan yang bersifat filsafat maka butuh waktu yang lumayan lama untuk dapat memahami secara penuh isi naskah ini. Misalnya mengapa penulis menceritakan tokoh Jerry dari kebun binatang bukan dari tempat yang lain,missal dari swalayan atau pasar tradisonal atau apalah itu, mungkin sang penulis mencoba menyiratkan tentang keadaan social masyarakat waktu itu yang mana telah menciptakan/tercipta sebuah sekat-sekat pembatas antar golongan yang mana golongan itu didasari oleh kelas-kelas ekonomi atau perilaku social dan hal itu tercermin dari adanya sekat-sekat pembatas dikebun binatang yang membatasi ruang gerak dan interaksi binatang di sana. Pengartian tersebut juga bisa ditemukan lewat perbincangan yang tercipta dimana penulis menempatkan strata kelas penghasilan dan kecakapan di dialog selanjutnya setelah Jerry mengabarkan dirinya dari kebun binatang dan keinginannya untuk menuju keutara. Tapi semua itu bisa dibantahkan dengan realita yang ada dimana mungkin saja memang dalam kenyataannya memang seperti itu (letak sebenarnya taman memang sebelah utaranya kebun binatang). Jika itu sebuah kenyataan lokasi sebenarnya akan muncul lebih banyak pertanyaan lagi,misal mengapa ketaman bukan ke parkiran atau kamar mandi tapi untuk lebih mudahnya bisa dicari informasi, lokasi cerita naskah ini apakah fiksi atau nyata lewat observasi lebih lanjut.

Sedikit menyibak terbuatnya naskah ini yang mana naskah ini ditulis oleh Edward albee selama 3 minggu ditahun 1958 dimana pada era tahun 50-an Amerika sedang mengalami kemakmuran secara keseluruhan setelah lepas dari cekaman perang dunia II. Saat itu Amerika sedang mencoba kembali bangun negeri dan kisah kesuksesan Amerika diawali tahun 1950-an. Namun saat itu pula timbul kemrosotan sikap humanisme manusia seiring pesatnya technologi yang berkembang disana.

Secara keseluruhan naskah ini lebih menyerang sisi psikologis penonton jika dipentaskan. Untuk itu sangat dibutuhkan actor yang kuat karakternya. Sisi lain naskah ini selain berbicara kesepian,dehumanisme, juga menggambarkan kekuatan takdir ditengah realita social.

Sedikit catatan majalah reader’s digest yang dikuti oleh penulis pada waktu adegan monolog Jerry adalah nama sebuah majalah keluarga yang terbit sejak 1922 dan diterbitkan oleh Lila bell Wallace dan De witt Wallace. Majalah ini sangat terkenal waktu itu dan sekarang bahkan telah terdapat cabang dibeberapa Negara termasuk Indonesia. Hal ini juga dapat menggambarkan rasa humanisme telah bergeser pada media dari pada kesesama manusia secara langsung juga tentang kesibukan Petter ditaman sebelum Jerry datang dimana keadaan social digambarkan dengan kesepian manusia dari rasa ingin memahami sesamanya beralih pada kecenderungan mengkosumsi berita ataupu cerita diberbagai media.

Maaf sementara hanya ini yang bisa saya berikan ntar kutambah lagi….soalnya aku baru baca sekali secara penuh dan ketika mau baca ulang ko agak jenuh. Tapi naskah ini sangat dibutuhkan actor yang sangat kuat karakternya. INGAT AKTOR HARUS KUAT KARAKTERNYA!

Donwload Naskahnya The Zoo Story

1 comment:

  1. Wah..... MAnknus Ply, Sukses buwat Q-Ply Terus Berkarya hingga tetes terakhir. wekkkwekk.... kyk iklan susu ae....

    ReplyDelete