MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Sekilas Tentang Butoh

Tentang Butoh

Hijikata Seorang Avangartdis
Saat ini Butoh berkembang tidak hanya di Jepang sendiri, Butoh berkembang di beberapa negara di Eropa, Amerika dan Asia.
Butoh disebut sebagai The Dance of The Darkness (tarian dari kegelapan). Butoh sebagai sebuah bentuk eksplorasi dan ekspresi tubuh, butoh mempunyai karakteristik yang unik, khas dan amat kuat, berbeda halnya dengan tarian yang lain, pada butoh tubuh bukan sekedar menjadi media untuk bergerak. Butoh masuk dan menggali memori-memori bawah sadar dan mengembalikan tubuh pada esensinya yang purbawi.
Bagi kebanyakan orang Butoh merupakan sesuatu yang sangat awam, bahkan di Jepang sendiri tidak banyak orang yang tahu dan paham mengenai Butoh, kecuali orang-orang yang berkutat di kesenian, khususnya tari dan teater.
Butoh adalah sejenis tarian kontemporer Jepang yang lahir pada tahun 1959, ditandai oleh pentas sebuah karya tari Tatsumi Hijikata (Hijikata) yang berjudul “Kinjiki” (warna yang berlarang)”. Walaupun notabene Hijikata telah melakukan pencarian jauh sebelum Kinjiki ditampilkan. Pada saat itu “Kinjiki” ditampilkan oleh dua orang penari, yaitu Yoshito Ohno dan Hijikata sendiri. Karya ini sangat kontroversial pada saat itu. “Kinjiki” dianggap sebagai sebuah karya anti sosial, karena mengangkat tema tentang homoseksualitas.
Pada awalnya gagasan tentang Butoh muncul dengan spirit anty dance (anty arts). Hijikata, seorang avantgardis yang bercita-cita untuk melahirkan tarian baru, berusaha melawan dan keluar dari konvensi dan dominasi tarian barat yang pada saat itu berkembang begitu kuat di Jepang. Pada awalnya Hijikata menamakannya “Buyoh” (menginjak dan membangkitkan)” seperti tercermin dalam salah satu bentuk gerakan yang diciptakan oleh Hijikata, yaitu “tubuh banteng”. Pada gerakan ini Hijikata membuat satu proyeksi banteng, namun bukan pada tataran menirukan bentuk binatang banteng. Gerakan tubuh banteng dilakukan dengan kaki menjinjit, lutut ditekuk dan tubuh direndahkan dengan posisi tetap tegak, berjalan dengan menghentakkan kaki. Secara filosofis, menghentakkan kaki pada gerakan Butoh artinya membangkitkan roh-roh baik dan menguburkan roh-roh yang tidak baik. Pada perkembangnnya, Hijikata menamakan alirannya “Ankoku Butoh” (butoh kegelapan), namun pada pada saat itu butoh belum disebut seperti sekarang ini. Hijikata terus bekerja keras melakukan pencarian, ia mengajak Kazuo Ohno, seorang penari kawakan Jepang, sekaligus ayah dari Yoshito Ohno. Kazuo Ohno adalah orang yang sangat dihormati oleh Hijikata. Pada tahun 1960 Butoh semakin menemukan konsep, bentuk dan berkembang menjadi tarian baru yang tidak hanya ditekuni dan terus dikembangkan oleh Hijikata, tapi juga Kazuo Ohno, Yoshito Ohno dan Akira Sakai. Baik Hijikata, Kazuo Ohno, Yoshito Ohno dan Akira Sakai mempunyai prinsip pengertian, pemahaman, serta metode yang dikembangkan sendiri-sendiri oleh orang-orang tersebut. Pada dasarnya Butoh tidak mempunyai dan mengikat pada satu konvensi tertentu. Tetapi pada dasarnya Butoh tetap berkembang dengan spirit perlawanan.
Pada perkembangannya para seniman dan sastrawan kontemporer di Jepang menyambut baik dan memberikan apresiasi serta empati yang luar biasa terhadap butoh, butoh dipandang sebagai satu bentuk ekspresi tubuh yang unik dan berkarakter, banyak kalangan muda pada saat itu berkeinginan menjadi penari butoh. Dari pertengahan 1960 an sampai dengan tahun 1970 an Hijikata terus membuat dan menampilkan karya-karyanya yang progresif dan segar. Hijikata memotori kesenian underground pada jaman itu, bahkan Hijikata dianggap sebagai ujung tombak revolusi kesenian Jepang.

Kazuo Ohno
Butoh diciptakan oleh Hijikata, namun pada awal proses pencarian dan pengembangannya tidak lepas dari sosok Kazuo Ohno, seorang penari yang amat dikagumi oleh Hijikata. Kazuo Ohno mendirikan sebuah kelompok yang bernama Sankai-Juku. Bahkan Kazuo Ohno tetap menekuni Butoh sampai pada saat sebelum sakit strooke seperti sekarang ini. Saat ini Kazuo Ohno telah berusia 102 tahun.
Seperti halnya dikemukakan oleh Waguri dalam workshopnya, bahwa Metode Butoh Hijikata lebih ditekankan pada proyeksi bentuk, dimana Hijikata beranggapan bahwa rasa akan muncul dengan sendirinya ketika hal-hal yang bersifat teknis telah terlampaui. Berbeda halnya dengan Kazuo Ohno. Kazuo Ohno lebih cenderung menggunakan pola-pola gerak yang bersifat improvisasi, Kazuo lebih menekankan pada pencarian rasa. Bagi Kazuo, ketika seorang penari teleh menemukan rasa dalam bergerak, maka niscaya bentuk akan muncul engan sendirinya, gerakan-gerakan tubuh Kazuo lebih cenderung membuka tubuh.. Menurut Yohito Ohno, hal tersebut terjadi karena latar belakang Kazuo adalah modern dance, selain itu secara geokultural Kazuo tinggal di daerah pesisir pantai yang membuat Kazuo berinteraksi dengan orang dari berbagai daerah, bahkan negara.
Kazuo Ohno berhenti menari sejak akhir tahun ’60 an, ia baru kembali tampil di depan umum pada tahun 1977 dengan karyanya “La Argentina”.
Dari : berbagai sumber

The Art of War

The Art of War
Sun Tzu

  • Sekilas tentang Sun Tzu
Sun Tzu adalah penduduk asli dari Negara Ch `i. Sebuah konsep metode berperang yang dia tawarkan, menjadikan dirinya jadi perhatian serius raja Lu Ho,Raja dari kerajaan Wu. Pada suatu ketika Ho Lu berkata kepada sun tzu: "Aku telah hati-hati meneliti 13 bab konsep yang anda tawarkan tapi saya masih ragu,semoga anda mau mempraktekan teori anda itu.”
Sun Tzu menjawab: "ya saya bisa." 
Ho Lu berkata: "Semoga tes diterapkan untuk wanita?"
Sun Tzu mengiyakan permintaan raja tersebut, sehingga persiapan telah dilakukan untuk membawa 180 wanita keluar dari Istana. Sun Tzu membaginya ke dalam dua kelompok dan ditempatkan satu selir favorit Raja untuk mengepalai kedua kelompok tersebut. Dia kemudian memerintahkan mereka semua mengambil tombak di tangan mereka, dan berkata: "Saya kira Anda tahu perbedaan antara depan dan belakang, tangan kanan dan tangan kiri? "
Gadis-gadis itu menjawab: Ya.
Sun Tzu melanjutkan: "Ketika saya mengatakan"pandangan mata ke depan, "Anda harus melihat langsung depan. Ketika saya mengatakan "hadap kiri," Anda harus menghadap ke tangan kiri Anda. Ketika Aku berkata "hadap kanan," Anda harus menghadap ke tangan kanan Anda. Bila mengatakan
"balik kanan," Anda harus memutar tubuh kearah kanan dan merubah pandangan ke arah belakang Anda. "  Sekali lagi gadis-gadis setuju.
Kata-kata perintah yang telah dijelaskan, ia mendirikan halberds/tombak dan kapak untuk memulai latihan perang. Kemudian, dengan suara drum, dia memberikan perintah "Hadap kiri." Namun gadis hanya tertawa. 
Sun Tzu berkata: "Jika kata-kata perintah yang tidak jelas dan berbeda, jika perintah tidak sepenuhnya dipahami, maka jendral harus disalahkan. "
Jadi dia mulai latihan lagi, dan kali ini memberikan perintah "hadap kanan," namun para gadis kembali tertawa. 
Sun Tzu: "Jika kata-kata perintah tidak jelas dan berbeda, jika perintah tidak sepenuhnya dipahami, maka jendral harus disalahkan. Tetapi jika perintahnya ADALAH jelas, dan tentara tidak menjalankannya, maka itu adalah kesalahan dari kepala kelompok tersebut. " ia memerintahkan para pemimpin dari dua kelompok gadis-gadis itu untuk dipenggal.
Raja Wu menyaksikan semua kejadian itu dari atas paviliun, dan ketika ia melihat bahwa selir kesayangannya hendak dieksekusi, dia sangat terkejut dan segera turun dan  berkata pada sun tzu : "Kami sekarang cukup puas dengan kemampuan jendral untuk menangani pasukan. Jika Kami kehilangan dua selir, daging dan minuman,kami akan kehilangan menikmati mereka. kami berharapan bahwa mereka tidak akan dipenggal. "
Sun Tzu menjawab: "Saya telah menerima mandat dari yang Mulia untuk menjadi jendral pada sebuah pasukan, ada perintah tertentu dari yang mulia yang berkaitan dalam kapasitas tersebut, saya tidak dapat melakukannya. "
Oleh karena itu, segeralah dua pemimpin itu dipenggal, dan segera diganti dengan yang lain untuk memimpin kedua kelompok tersebut. Drum dibunyikan untuk latihan sekali lagi, dan gadis-gadis telah melewati sebuah evolusi, beralih ke kanan atau ke kiri, berbaris ke depan atau berputar kembali, berlutut atau berdiri, dengan akurasi sempurna dan presisi, tidak ada yang membantah. Kemudian Sun Tzu mengirim utusan kepada Raja berkata: "tentara Anda Baginda, sekarang telah terlatih dan disiplin, dan siap untuk menjalankan perintah yang  Anda. Mereka dapat dimanfaatkan dengan apapun yang baginda inginkan; tawaran mereka pergi melalui api dan air, dan mereka tidak akan membangkang. "
Tapi Raja menjawab: "Biarkan pelatihan ini dihentikan dan kembali ke perkemahan. Kami tak ingin turun dan memeriksa pasukan. "
Kemudian Sun Tzu berkata: "Raja hanya suka kata-kata, dan tidak dapat menerjemahkannya ke dalam perbuatan. "
Setelah itu, Ho Lu melihat bahwa Sun Tzu adalah salah satu yang tahu bagaimana menangani  tentara, dan akhirnya menunjuknya menjadi jendral. Di barat, ia mengalahkan Negara Ch `u.
  • Beberapa teori Perang Sun Tzu
Bab 1. Strategi untuk Menang

Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.

Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.

Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.

Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.

Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.

Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.
Untuk straegi lainnya bisa di unduh di koleksi ebook.