MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Salah ?

Seorang lelaki terdiam sendiri dalam cahaya temaram lampu 5 watt, raut wajahnya yang telah renta itu semakin lusuh dilindas permasalahan yang kini berenang – renang di otaknya. Sesekali dia menghela nafas menenangkan fikirannya. Kepalanya digeleng-gelengkan tak yakin peristiwa ini terjadi padanya.
Abdi :     apa yang sebenarnya kita ingini?
Ketenangan atau kebringasan?
Serasa badanku terkoyak menalar hidup
Begitu banyak yang kita bangun dengan penuh kasih
Namun harus runtuh demi kerakusan dan keegoisan
Black out
Abdi :     untuk apa kita disini
Ini tentang sebuah harapan atau…….
Pelarian atas kelemahan yang kita miliki
Rasanya aku butuh minum untuk menyegarkan tenggorokanku ( berjalan mengambil minum)
Hingga aku dapat bercerita dengan lancar tentang apa yang terjadi.
Abdi :     anak-anakku telah besar
Mereka telah mampu tentukan jalan yang harus ditempuh dan jalan yang harus dihindari
Abdi :     mereka sangat pandai dan cerdas
Waktu sekolah dulu mereka jadi bintang kelas
Sehingga, para wali murid yang lain sering merasa iri dengan saya.
Mereka Tanya “ apa rahasianya pak, ko otak mereka bisa secerdas itu”
Namun segera saja kujelaskan pada mereka
“jelaslah mereka pintar, wong saya sangat rajin”
setiap hari kujejali otak mereka dengan ilmu logika dan filsafat
kuajari mereka tentang pengabdian dan ibadat
dengan harapan jika besar nanti mereka pintar dan beriman.
Oia, selain itu kuharap mereka juga beradab.
Karena telah banyak kutemui orang pandai, beriman bahkan…
Mereka telah dianggap pemuka agama
Namun mereka tak beradab.
Berjalan duduk dikursi, terdiams sejenak kemudian menyalakan rokok. Dihisapnya dalam-dalam asap rokok tersebut seolah-olah dia ingin mengubur dalam-dalam persalahan yang dialaminya. Abdi tak pernah berhenti menalar permasalahan yang mengguncang kesadaranya. Sepertinya segala yang telah diusahakan menjadi percuma dan tak berharga.
Abdi :     waktu itu telah lama berlalu
Sekarang anak – anakku telah besar, mereka kini menjadi pemimpin
Pemimpin yang disegani dan dihormati
Mereka punya pendukung yang….fanatik dan menuhankan mereka
Namun….aku sulit mengerti dengan jalur pemikiran mereka yang kini sangat ambisius
Mereka bilang itu upaya jalani prinsip hidup
Mereka bilang……..
Menstruasi ataupun privatisasi
Ah! Aku bingung
Si..si…sipilis atau….idealis
Apa ya…mungkin diantara kalian ada yang tahu
Coba yang benar itu apa..?
Sipilis atau idealis
sesuatu yang berhubungan dengan kelamin atau angan-angan kosong

Ah! Aku tak mengerti!

Klik di sini Untuk Download naskah
Atau untuk lihat Koleksi Naskah Lainnya