MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Gemuruh


Mahameru menderu
Muntahkan debu
Disertai pijar membara
Membakar kedamaian
          Emosi dijiwa
          Meledak suka duka
Pijar semangat
Bakar aral rintang
          Kata telah terpahat
          Gelora jadi hasrat
          Serupa emas 24 karat
          Tetap terjaga hingga kiamat

[Luruh]


[Luruh]

Air mengalir sungai
Menggerus hati
Menyeret kelaut
Aku batu kali
Gapai rasa
Lebur bersama
070907

(--------------)


(--------------)
Kebenaran adalah rasa
Terlahir dari akal
Terbalut hati
Cinta adalah kata
Disadur dari palung jiwa
Cemburu adalah api
Membakar cinta
Agar hangat dan matang
Benci merupakan symbol
Atas cinta yang tertampik
Biasa sajalah!benar-benar biasa
Jika lebih akan menyesatkan
Cinta sederhana saja
Jika terlalu akan membutakan kebenaran
Cemburu sewajarnya
Karena bisa menghanguskan cinta
Bencilah seadanya
Karena cinta terbitnya

Belajar Membuat Design Web

Membuat Design Web sangatlah mudah, asalkan kita punya kesabaran dan ketelitian disamping itu juga mempunyai kemampuan menggunakan perangkat lunak dalam design semisal Photoshop,Corel Draw maupun Dreamweaver. Buat kalian yang ingin belajar membuat design web, disini akan saya bagikan sebuah Ebook tentang design web.
Ebook : Membuat Design Web1, Membuat Design Web2

Panduan Mengenal Design Grafis

       Buat yang suka membuat design grafis, tidak ada salahnya kalau anda meningkatkan kemampuan design anda dengan menambah wawasan tentang teori seni dan desain serta ilmu komunikasi. Banyak dari kita telah memahami bagaimana menggunakan Adobe Photoshop,Adobe Page Maker,Corel Draw dan lain-lain namun sering kali hasil design kita tidak seperti yang diharapkan.
Mengapa ? karena sebagian dari kita hanya menggunakan kemampuan mengoperasikan perangkat lunak untuk mendesign tanpa membekali wawasan penunjang tentang design grafis. Apa saja itu ? Seni dan desain serta ilmu komunikasi. Seni berperan dalam membuat design grafis yaitu dalam hal keteraturan dan keindahan dalam mendesain media publikasi. Sedangkan ilmu komunikasi berperan dalam memahami posisi desainer grafis sebagai komunikator yang sedang menyusun pesan yang hendak disampaikan. Bagi yang mau belajar,disini ada sebuah ebook yang memaparkan secara singkat, namun cukup komprehensif mengenai dasar-dasar desain grafis yang harus dipahami para desainer grafis pemula, ataupun yang profesional. Sehingga, ketika meggunakan berbagai perangkat lunak komputer grafis, tidak berkutat pada teknik menggunakannya, tetapi
lebih berpikir penuh pada kendali seni dan komunikasi dalam menghasilkan karya visual desain grafis yang baik.
Literatur yang membahas seni dan komunikasi dalam desain grafis seperti ini jarang sekali saya temukan pada penerbitan buku komputer untuk kelompok grafis. Yang ada hanya membahas pada fungsi dan penggunaan fasilitas yang dimiliki perangkat lunak tersebut. Hal ini bisa membawa pembaca mengarah pada perspektif teknologis saja. Ini  juga yang akhirnya akan membuat pembaca menjadi pragmatis, tidak memandang bidang lain yang sesungguhnya tidak kalah penting dalam menciptakan karya desain yang memukau.

Koalisi

Koalisi

tanpa terasa
semua telah jadi biasa
pembunuhan-pembunuhan meruntuhkan kawan-kawan kita
teruslah kita menuding dan menggunjing
- biar habis semua
- biar hanya kita saja yang tersisa
nanti,
siapa tersisa
aku atau kau
yang lebih luang berpeluang,yang sibuk lebih dulu digebuk
malam ini telah menemui pagi
apa kau rela untuk pergi...
april,07,2012

Sekilas Tentang Butoh

Tentang Butoh

Hijikata Seorang Avangartdis
Saat ini Butoh berkembang tidak hanya di Jepang sendiri, Butoh berkembang di beberapa negara di Eropa, Amerika dan Asia.
Butoh disebut sebagai The Dance of The Darkness (tarian dari kegelapan). Butoh sebagai sebuah bentuk eksplorasi dan ekspresi tubuh, butoh mempunyai karakteristik yang unik, khas dan amat kuat, berbeda halnya dengan tarian yang lain, pada butoh tubuh bukan sekedar menjadi media untuk bergerak. Butoh masuk dan menggali memori-memori bawah sadar dan mengembalikan tubuh pada esensinya yang purbawi.
Bagi kebanyakan orang Butoh merupakan sesuatu yang sangat awam, bahkan di Jepang sendiri tidak banyak orang yang tahu dan paham mengenai Butoh, kecuali orang-orang yang berkutat di kesenian, khususnya tari dan teater.
Butoh adalah sejenis tarian kontemporer Jepang yang lahir pada tahun 1959, ditandai oleh pentas sebuah karya tari Tatsumi Hijikata (Hijikata) yang berjudul “Kinjiki” (warna yang berlarang)”. Walaupun notabene Hijikata telah melakukan pencarian jauh sebelum Kinjiki ditampilkan. Pada saat itu “Kinjiki” ditampilkan oleh dua orang penari, yaitu Yoshito Ohno dan Hijikata sendiri. Karya ini sangat kontroversial pada saat itu. “Kinjiki” dianggap sebagai sebuah karya anti sosial, karena mengangkat tema tentang homoseksualitas.
Pada awalnya gagasan tentang Butoh muncul dengan spirit anty dance (anty arts). Hijikata, seorang avantgardis yang bercita-cita untuk melahirkan tarian baru, berusaha melawan dan keluar dari konvensi dan dominasi tarian barat yang pada saat itu berkembang begitu kuat di Jepang. Pada awalnya Hijikata menamakannya “Buyoh” (menginjak dan membangkitkan)” seperti tercermin dalam salah satu bentuk gerakan yang diciptakan oleh Hijikata, yaitu “tubuh banteng”. Pada gerakan ini Hijikata membuat satu proyeksi banteng, namun bukan pada tataran menirukan bentuk binatang banteng. Gerakan tubuh banteng dilakukan dengan kaki menjinjit, lutut ditekuk dan tubuh direndahkan dengan posisi tetap tegak, berjalan dengan menghentakkan kaki. Secara filosofis, menghentakkan kaki pada gerakan Butoh artinya membangkitkan roh-roh baik dan menguburkan roh-roh yang tidak baik. Pada perkembangnnya, Hijikata menamakan alirannya “Ankoku Butoh” (butoh kegelapan), namun pada pada saat itu butoh belum disebut seperti sekarang ini. Hijikata terus bekerja keras melakukan pencarian, ia mengajak Kazuo Ohno, seorang penari kawakan Jepang, sekaligus ayah dari Yoshito Ohno. Kazuo Ohno adalah orang yang sangat dihormati oleh Hijikata. Pada tahun 1960 Butoh semakin menemukan konsep, bentuk dan berkembang menjadi tarian baru yang tidak hanya ditekuni dan terus dikembangkan oleh Hijikata, tapi juga Kazuo Ohno, Yoshito Ohno dan Akira Sakai. Baik Hijikata, Kazuo Ohno, Yoshito Ohno dan Akira Sakai mempunyai prinsip pengertian, pemahaman, serta metode yang dikembangkan sendiri-sendiri oleh orang-orang tersebut. Pada dasarnya Butoh tidak mempunyai dan mengikat pada satu konvensi tertentu. Tetapi pada dasarnya Butoh tetap berkembang dengan spirit perlawanan.
Pada perkembangannya para seniman dan sastrawan kontemporer di Jepang menyambut baik dan memberikan apresiasi serta empati yang luar biasa terhadap butoh, butoh dipandang sebagai satu bentuk ekspresi tubuh yang unik dan berkarakter, banyak kalangan muda pada saat itu berkeinginan menjadi penari butoh. Dari pertengahan 1960 an sampai dengan tahun 1970 an Hijikata terus membuat dan menampilkan karya-karyanya yang progresif dan segar. Hijikata memotori kesenian underground pada jaman itu, bahkan Hijikata dianggap sebagai ujung tombak revolusi kesenian Jepang.

Kazuo Ohno
Butoh diciptakan oleh Hijikata, namun pada awal proses pencarian dan pengembangannya tidak lepas dari sosok Kazuo Ohno, seorang penari yang amat dikagumi oleh Hijikata. Kazuo Ohno mendirikan sebuah kelompok yang bernama Sankai-Juku. Bahkan Kazuo Ohno tetap menekuni Butoh sampai pada saat sebelum sakit strooke seperti sekarang ini. Saat ini Kazuo Ohno telah berusia 102 tahun.
Seperti halnya dikemukakan oleh Waguri dalam workshopnya, bahwa Metode Butoh Hijikata lebih ditekankan pada proyeksi bentuk, dimana Hijikata beranggapan bahwa rasa akan muncul dengan sendirinya ketika hal-hal yang bersifat teknis telah terlampaui. Berbeda halnya dengan Kazuo Ohno. Kazuo Ohno lebih cenderung menggunakan pola-pola gerak yang bersifat improvisasi, Kazuo lebih menekankan pada pencarian rasa. Bagi Kazuo, ketika seorang penari teleh menemukan rasa dalam bergerak, maka niscaya bentuk akan muncul engan sendirinya, gerakan-gerakan tubuh Kazuo lebih cenderung membuka tubuh.. Menurut Yohito Ohno, hal tersebut terjadi karena latar belakang Kazuo adalah modern dance, selain itu secara geokultural Kazuo tinggal di daerah pesisir pantai yang membuat Kazuo berinteraksi dengan orang dari berbagai daerah, bahkan negara.
Kazuo Ohno berhenti menari sejak akhir tahun ’60 an, ia baru kembali tampil di depan umum pada tahun 1977 dengan karyanya “La Argentina”.
Dari : berbagai sumber