MARI BERSASTRA DAN BERKARYA
Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.
refleksi
mungkin sudah terlalu lama terjadi,bahkan telah menahun namun adakah kita sadari itu belum usai. Terlalu banyak luka yang belum terobati, terlalu banyak derita yang harus diungkap hingga ku tak sanggup lagi berkata-kata. Seperti bait yang terangkai dalam diri kita apakah kita hanya diam dan tak mau perduli............. entahlah!
Labels:
Puisi,
Puisi Q-Pely
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment