MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Negeri HAHA HIHI

Negeri HAHA HIHI

Aku tersudut di suatu tempat .
Tempat dimana tak kutemukan siapa-siapa .
Tempat dimana kuciumi anyirnya kursi-kursi para petinggi .
Tempat yg selalu menjelma menjadi ruang sidang para pemuja wanita ,harta , dan tahta .
Aku melihat orang-orang bercumbu , bercinta diantara timbunan sampah.
 Lengahannya tenggelam bersama bau keringat.
Aku sedang berada dimana ?
Manusia carut marut mencari harta ,
sementara tikus dan anjing tengah asyik mencabik mayat kere.
Aku berada di tengah hingar bingar lolongan manusia manusia tak berperasaan.
Bangkai-bangkai makhluk tak ber-Tuhan berserakan di gedung-gedung pencakar langit. Artis-artis berjoget , berdisko di ujung pintu neraka.
Selain pada bait-bait puisi
Pada sruputan kopi
Pada polemik-polemik yang tak pernah ku pahami
Lalu kepada siapa lagi aku membagi kebingungan ini?
Di Surau itu Aku menyeru-nyeru namaMu
Tuhan !
Tuhan!
Sepi bisu yang ku temu
Aku ini sedang berada dimana ?
Aku seperti berada dalam negri tak tahu diri.
Masyarakatnya bebas melakukan apapun sesuka hati ,
Korupsi menjalar disana – sini,
Petinggi tunduk pada perempuan berbikini
Seakan tak peduli akan masalah negeri yang semakin ngeri
Disini aku berdiri
Di Negeri HAHA HIHI
Mei 2013

Talitha Nastiti Sakdullah
- Juara dalam Lomba Cipta Puisi Sanggar Lidi Surabaya dalam LPC

No comments:

Post a Comment