MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

TATA ARTISTIK


 TATA PANGGUNG

Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan. Disini adalah tempat  interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan atau berinteraksi langsung dengan penonton.
Jenis Panggung
  • Arena : Panggung arena adalah panggung yang penontonnya melingkar mengelilingi panggung



                        Bagaimana Tata Setting Panggungnya ?
  • Proscenium
 

                       

                        Bagaimana Tata Setting Panggungnya ?
  • Trust seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya menjorok ke arah penonton.



Bagaimana Tata Setting Panggungnya ?

Bagian panggung



Istilah yang biasa dipakai:
Border. Pembatas yang terbuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan.
Backdrop. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan membentuk latar belakang panggung.
Batten. Perlengkapan panggung yang dapat digunakan untuk meletakkan atau menggantung benda.
Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam memasang dan menata peralatan.
Sayap (side wing). Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, biasanya digunakan para aktor menunggu giliran sesaat sebelum tampil.
Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau persis di depan bingkai proscenium.
Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan.
Orchestra Pit. Tempat para musisi orkestra bermain. Dalam beberapa panggung proscenium, orchestra pit tidak disediakan.
FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk lampu spot.
Bar. Satu set lampu, biasanya berisi 6 buah lampu dalam satu batten
Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara (sound system) biasanya disebut dengan FOH
Auditorium (house). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah auditorium sering juga digunakan sebagai pengganti panggung proscenium itu sendiri.
Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.
Fungsi tata panggung
  1. Membangun Suasana
  2. Menggambarkan periode Lakon
  3. Lokasi Lakon
  4. Status dan Karakter Peran
  5. Musim
Komposisi panggung
  1. Garis
  2. Bentuk
  3. Warna
  4. Cahaya
Struktur kerja
Mempelajari Naskah
Tugas penata panggung dimulai sejak ia menerima naskah lakon yang akan dimainkan. Seluruh imajinasi ruang atau tempat berlangsungnya cerita dapat dipelajari melalui naskah lakon. Tugas penata panggung pada tahap ini adalah menemukan detil lokasi kejadian pada setiap adegan dalam cerita. Semuanya ditulis dengan lengkap dan didata. 
  1. Lokasi kejadian (menunjukkan tempat berlangsungnya cerita) 
  2. Waktu kejadian (menunjukkan tahun, dekade, atau era kejadian)
  3. Bentuk atau struktur bangunan sesuai dengan lokasi dan waktu
  4. Model atau gaya perabot sesuai dengan lokasi dan waktu
  5. Lingkungan tempat kejadian (suasana lingkungan yang mendukung)
  6. Peralatan apa saja yang diperlukan (piranti tangan untuk para pemain seperti; tongkat, senjata, dan lain sebagainya)
  7. Perpindahan lokasi kejadian dari babak atau adegan satu ke adegan lain  
  8. Suasana yang dikehendaki pada setiap adegan 

Semua data tersebut digunakan untuk pedoman pembuatan set. Perkiaraan gambaran lengkap set sudah bisa didapatkan melalui  data-data tersebut. Selanjutnya, penata panggung bisa membuat sketsa tata panggung berdasar data tersebut. Sketsa ini masih berupa gambaran kasar yang membutuhkan penyesuaian dengan konsep tata artistik secara menyeluruh. 
Diskusi Dengan Sutradara
Hasil sketsa yang telah dibuat oleh penata panggung selanjutnya dibawa dalam pertemuan penata artistik dengan sutradara. Dalam pertemuan ini dibahas konsep tata artistik yang akan digunakan dalam pementasan. Sutradara memberikan gambaran dasar tata artsitik yang dikehendaki. Kemudian penata artistik atau sutradara artistik menjelaskan maksud sutradara tersebut secara lebih jelas dalam gambaran tata artistik yang dimaksudkan.
  • Menghadiri Latihan
Tata panggung tidak hanya berkaitan dengan keindahan set dekor tetapi juga berkaitan dengan lalu lintas pemain di atas panggung. Tata panggung yang baik tidak ada gunanya jika tidak dapat menyediakan ruang bermain yang leluasa bagi para aktor. Pertimbangan area permainan sangatlah penting.
            Bagaimanapun juga tata panggung tidaklah dapat bergerak atau hidup sebagaimana aktor. Oleh karena itu, ruang yang disediakan untuk para aktor dapat menghidupkan gambaran tata panggung yang telah dibuat. Untuk mengetahui detil gerak-gerik aktor di atas pentas maka jalan yang terbaik adalah menghadiri latihan. Semakin sering menghadiri latihan, penata panggung akan semakin tahu ruang yang dibutuhkan oleh aktor untuk bergerak. Dengan demikian ia dapat memperkirakan volume set dekor yang akan dibuat.
  • Mempelajari Panggung
Mempelajari panggung bagi penata panggung sangatlah penting. Karakter panggung satu dengan yang lain berbeda. Ada panggung yang luas dan ada yang sempit. Jarak artistik yang disediakan pun berbeda-beda. Semakin lebar jarak artistik maka semakin lebar pula jarak pandang penonton. Hal ini mempengaruhi efek artistik tata panggung. Dalam jarak yang jauh, penonton tidak bisa menangkap detil-detil kecil sehingga hiasan di atas panggung harus dibuat dalam skala yang lebih besar. Jenis panggung juga mempengaruhi tampilan tata panggung. Dalam teater arena yang penontonnya melingkar tidaklah efektif menggunakan tata panggung yang dapat menghalangi pandangan penonton.
  • Membuat Gambar Rancangan
            Tahap berikutnya adalah membuat gambar rancangan yang telah disesuaikan dengan pilihan sutradara dan area panggung tersedia. Gambar rancangan ini sudah dibuat dengan warna sehingga nampak lebih hidup dan dapat memberikan gambaran sesungguhnya.
  • Penyesuaian Akhir
            Seperti yang telah disebutkan di atas. Setelah mendapatkan penyesuaian dari tim artistik tahap berikutnya adalah membuat gambar rancangan final sesuai kesepakatan. Untuk memberikan kejelasan baik bagi sutradara, pemain, dan tim artistik lain, gambar rancangan ini dibuat dari berbagai macam sudut. Minimal tiga sudut yaitu tampak depan, sudut kiri atas, dan sudut kanan atas. Jika ada dekor khusus maka harus dibuatkan gambar detil secara khusus.
  • Membuat Maket
            Tahap akhir sebelum proses pengerjaan tata panggung adalah membuat maket atau replika tata panggung. Langkah ini bukanlah suatu keharusan dalam proses penataan panggung, tetapi maket akan memberikan gambaran nyata tata panggung yang akan dikerjakan. Kru tata panggung menggunakan maket sebagai dasar kerja visualisasi tata panggung yang sesungguhnya. Berdasar maket ini pula, sutradara dapat memberikan arahan blocking langsung secara konkrit kepada aktor.
  • Pengerjaan
            Tahap terakhir dari kerja tata panggung adalah pengerjaan atau aplikasi desain. Untuk memulai kerja, seorang penata panggung harus mengetahui jenis dan sifat bahan yang akan digunakan. Karena tata panggung hanyalah seni ilusi yang menyajikan perwakilan gambaran kenyataan maka bahan yang digunakanpun tidak seperti bahan untuk membuat bangunan sesungguhnya. Meskipun beberapa bahan bangunan nyata dapat digunakan tetapi pengaplikasiannya berbeda. Bahan tata panggung biasanya terdiri dari;
  1. Bahan dari logam seperti; kawat dan plat aluminium tipis
  2. Bahan dari kayu
  3. Bahan dari busa atau spon
  4. Bahan dari kertas
  5. Bahan pewarna seperti; cat tembok, cat poster, cat minyak, akrilik dan lain sebagainya.
Masing-masing bahan di atas memiliki karakter sendiri-sendiri. Bahan dari kertas sangat fleksibel untuk membuat bentuk apapun tetapi juga sangat rapuh. Bahan dari logam terutama kawat memiliki fungsi yang lumayan banyak, selain sebagai pengikat bisa juga digunakan untuk membuat hiasan-hiasan tertentu. Bahan dari kayu juga dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk dan memiliki kualitas yang baik tetapi harganya juga mahal. Bahan dari busa atau spon sangat efektif digunakan untuk membuat hiasan-hiasan dinding. Masing-masing bahan tersebut juga memiliki efek yang berbeda terhadap cat. Bahan dari logam tidak bisa diberi warna dengan cat yang berbasis air harus cat minyak.
Bentuk Tata Panggung
  1. Permanen
  2. Bongkar Pasang/Knock Down
System Tata Panggung
  1. Statis
  2. Dinamis/Bisa Berubah
Materi Diambil dari :
Buku “Seni Teater Untuk SMK jilid 2” , Eko Santosa, S.Sn, Harwi Mardianto, S.Sn., Nanang Arisona, S.Sn, Heru Subagiyo, S.Sn, Nugraha Hari Sulistyo, S.PT

No comments:

Post a Comment