- Anjing, Rahman Sabur
- Arkeologibeha
- Blok
- Demokrasi,Putu Wijaya
- Dua Cinta,Nano Riantinarno
- Ibu yang Anaknya diculik itu
- Cermin
- Marsinah Menggugat
- Matinya Tukang Kritik
- MetaNIETZSCHE
- Topeng,Rahman Sabur
- Ibu Kita
- Sarimin
- Sekarat Berkarat
- Siapa,Putu Wijaya
- Tolong,N. Riantinarno
- Trik,Putu Wijaya
- Wanci
MARI BERSASTRA DAN BERKARYA
Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.
Naskah Monolog
Labels:
Bank Naskah,
Naskah Monolog
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment