MARI BERSASTRA DAN BERKARYA

Di sini bukan arena pertarungan ala rimba, tapi coba setitik tinggal dilembah nurani sekedar menghisap tirta murni, sari pati puting ibu pertiwi dan cumbu illahi. Buat yang pernah berhenti dan mengajak menari, lalu dengan senyumnya yang tertinggal kembali melanjutkan perjalanannya tuk meraih sesuatu yang lebih berarti. Buat mereka semua yang mencoba jejakkan kakinya di tanah hati.

Gemuruh


Mahameru menderu
Muntahkan debu
Disertai pijar membara
Membakar kedamaian
          Emosi dijiwa
          Meledak suka duka
Pijar semangat
Bakar aral rintang
          Kata telah terpahat
          Gelora jadi hasrat
          Serupa emas 24 karat
          Tetap terjaga hingga kiamat

No comments:

Post a Comment